JAKARTA - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin sepakat mengatakan sekolah dapat menjadi celah masuknya paham-paham radikalisme. Celah tersebut diantaranya berpotensi ada pada kegiatan keagamaan yang tidak termonitor oleh pihak sekolah.
Lukman mengimbau agar kepala sekolah dan guru-guru memberi perhatian lebih pada masalah ini.
"Jadi setiap madrasah, sekolah, apa pun jenjangnya, apakah dasar, menengah atau atas, khususnya para kepala sekolahnya harus lebih memberikan perhatian yang besar terkait kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para siswa-siswinya," kata Lukman di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (7/7/2017).
Bentuk antisipasi yang dapat dilakukan pihak sekolah yakni dengan memastikan pemandu kegiatan keagamaan memiliki wawasan keagamaan yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai religius itu sendiri.
"Para kepala sekolah, para guru harus mengetahui siapa yang menyampaikan ceramah keagamaan kepada siswa, apa latar belakang mereka, seberapa besar wawasan mereka dalam menyampaikan dakwah-dakwa keagamaan," ujar dia.
Lukman menjelaskan, sudah ada kesepahaman antara pemerintah dan sekolah-sekolah untuk ikut mengawasi kegiatan keagamaan di sekolah, mengantisipasi penyebaran radikalisme.
"Saya berharap betul dan ini sudah menjadi kesepakatan kita bersama, para kepala sekolah, guru-guru harus memberikan perhatian yang lebih besar agar para siswa-siswi kita tidak mendapat ceramah yang justru bertentangan dengan ajaran agama itu," pungkas Lukman.
(sus)
Bagikan
Cegah Radikalisme, Guru Diminta Awasi Kegiatan Keagamaan Siswa
4/
5
Oleh
smk utama